Hipotesis Dua Rata-Rata dan Contoh
Assalamualaikum Wr Wb
Pada kesempatan kali ini saya kembali memposting bahasan di bidang statistika, yaitu mengenai uji hipotesis dari 2 rata-rata.
Uji
hipotesis dua rata-rata digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya
perbedaan (kesamaan) antara dua buah data. Salah satu teknik analisis statistik
untuk menguji hipotesis dua rata-rata ini ialah uji t (t test) karena
rumus yang digunakan disebut rumus t. Rumus t sendiri banyak ragamnya dan
pemakaiannya disesuaikan dengan karakteristik kedua data yang akan dibedakan.
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum uji t dilakukan.
Persyaratannya adalah:
a Data
masing-masing berdistribusi normal
b. Data
dipilih secara acak
c. Data
masing-masing homogen
Langkah-Langkah Uji Kesamaan Dua Rata-Rata (Usman & Akbar, 2009)
1) Uji
atau asumsikan bahwa data dipilih secara acak
2) Uji
atau asumsikan bahwa data berdistribusi normal
3) Asumsikan
bahwa kedua variansnya homogen
4) Tulis
Ha dan H0 dalam bentuk kalimat
5) Tulis
Ha dan H0 dalam bentuk statistik
6) Cari
thitung atau zhitung dengan rumus tertentu
7) Tentukan
taraf signifikan (α)
8) Cari
ttabel dengan pengujian dua pihak dimana dk = n1 + n2
– 2 dan dengan menggunakan tabel t didapat nilai ttabel.
9) Tentukan
kriteria pengujian, yaitu:
Jika
–ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel, maka H0
diterima
10) Bandingkan
thitung dengan ttabel atau zhitung dengan ztabel
11) Buatlah
kesimpulannya
Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:
- Sampel besar (n < 30)
1) Formulasi Hipotesis
2) Penentuan nilai dan nilai Z tabel
Mengambil nilai sesuai soal (kebijakan), kemudian menentukan nilai atau dari tabel.
3) Kriteria pengujian
4) Uji Statistik
a) Jika simpangan baku populasi diketahui:
b) Jika simpangan baku populasi tidak diketahui:
5) Kesimpulan
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan H0.
a). Jika H0 diterima maka H1 ditolak
b). Jika H0 ditolak maka H1 diterima. (Hasan, 2003:151)
2. Sampel Kecil ( n ≤ 30 )
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel ( n ≤ 30 ), uji statisticnya menggunakan distribusi t . Prosedur pengujian hipotesisnya ialah sebagai berikut :
1) Formulasi Hipotesis
2) Penentuan nilai dan nilai t tabel
Mengambil nilai sesuai soal (kebijakan), kemudian menentukan nilai atau dari tabel.
3) Kriteria pengujian
4) Uji Statistik
a) Untuk pengamatan tidak berpasangan
5) Kesimpulan
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan H0.
a). Jika H0 diterima maka H1 ditolak
b). Jika H0 ditolak maka H1 diterima
Contoh Soal :
Seorang pemilik toko yang menjual 2 macam bola lampu merek A dan B, berpendapat bahwa tak ada perbedaan rata-rata lamanya menyala bola lampu kedua merek tersebut. Dengan pendapat alternatif adanya perbedaan ≠ guna menguji pendapat itu dilakukan percobaan atau eksperimen dengan menyalakan 100 buah lampu merek A dan 50 buah bola lampu merek B, sebagai sampel acak. Ternyata bola lampu merek A dapat menyala rata-rata selama 952 jam, sedangkan merek B selama 987 jam, masing-masing dengan simpangan baku sebesar A adalah 85 jam dan B adalah 92 jam. Dengan menggunakan α = 5%, ujilah pendapat tersebut !
Jawab :
Langkah Pertama : Merumuskan Hipotesis
- H0 : µ1 – µ2 = 0
- H1 : µ1 – µ2 ≠ 0
- Ø n1 = 100, 1 = 952, 1 = 85
- Ø n2 = 50, 2 = 987, 2 = 92
Langkah Kedua : Menentukan Taraf Nyata
Karena α = 5%. Zα/2 = 1.96 atau -Zα/2 = -1.96
Langkah Ketiga : Menentukan Kriteria Pengujian
Langkah Keempat : Menentukan Daerah Keputusan
Langkah Kelima : Pengambilan Keputusan
Kesimpulan yang dapat di ambil adalah Rata-rata lama nyala lampu A dan lampu B tidak sama, terlihat dengan hasil dari uji hipotesis diatas yaitu, menerima H1 dan menolak H0 sebagai Hipotesis Alternatif. Dengan t sebesar -2.25 dan berada di luar daerah menerima H0 sebab lebih kecil dari batas akhir yaitu -1.96.
Demikian pembahasan saya pada postingan kali ini, semoga dapat menambah ilmu dan wawasan pembaca.
Wassalamualaikum Wr Wb
Komentar
Posting Komentar